Minggu pagi, ketika semua orang mencoba untuk berekreasi dengan menghabiskan waktu mereka di Tugu Monas menjadi kecelakaan yang mengerikan. Daihatsu Xenia yang dikemudikan oleh Afriyani Susanti menewaskan sedikitnya 9 pejalan kaki dekat dengan Tugu Tani, jadi mengapa kejadian ini disebut sebagai Tragedi Tugu Tani.
Sebenarnya mobil itu menabrak 12 orang di sana tetapi 3 dari mereka terluka dan 9 lainnya tewas di tempat itu. Tidak hanya orang jatuh di sana, pengemudi juga memecahkan sebuah halte bus di depan kantor Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Ini terletak di Jalan Ridwan Rais.
Semua orang yang melihat kecelakaan yang mengatakan bahwa, Afriyani dengan mobilnya melaju hingga 100 km / jam. Afriyani yang dikatakan di bawah pengaruh obat tidak bisa mengemudi dengan baik. Dia mengatakan rem mobilnya rusak tapi setelah diperiksa Polisi itu, kondisi rem OK.
Setelah kejadian itu, Afriyani langsung dibawa ke Polda untuk memiliki beberapa test terkait insiden tersebut. Afriyani juga dikenal mengendarai mobil tanpa SIM dan surat kendaraan pendaftaran. Dia telah menggunakan obat-obatan, Shabu Shabu dan jenis lain dari obat di Hotel Borobudur dekat dengan Stasiun Kereta Api Gambir.
Kematian 9 korban membawa begitu banyak air mata bagi kaum kiri keluarga. Bagaimana itu bisa, 9 orang yang mencoba untuk membebaskan diri mereka dengan memiliki rekreasi harus pergi selamanya karena pengemudi 'gila'. Bahkan, 4 dari 9 korban bukan warga Jakarta, mereka dari Jepara yang mencoba untuk menghabiskan liburan panjang mereka dengan mengunjungi Jakarta untuk melihat Tugu Monas.
I think this incident was very crazy incident that I ever heard, this Woman ( Afriyani ) has to punished heavily, because she did wrong attitude when drive a vehicle, She harmed 12 people there, it very worst attitude that I ever see, she make their family sad, because she did stupid things, So police, you have to give the best punishment to her.
Thank you










0 komentar:
Posting Komentar