MASA KELAHIRAN DAN KANAK-KANAK
Pada tahun 1996, hari sabtu 23 April pukul 01.00 di Sragen, Jawa Tengah, lahir lah seorang bayi berjenis kelamin laki – laki,bayi yang kecil dan mungil,dan bayi tersebut di beri nama Josua Ricardo Samosir, Dia adalah anak yang cukup dinanti-nantikan oleh orang tuanya karena dia merupakan anak kedua dari pasangan suami-istri Ir. Marojahan Samosir dan Ririn Sulistyowati
Penulis menpunyai seorang kakak perempuan yang bernama Maria Rara Irihana, biasa disapa Rara atau Maria tapi biasanya penulis memanggilnya dengan sebutan mbak Rara, ia lahir di Sragen pada tanggal 12 Mei 1994 , sekarang ia adalah seorang mahsiswa SBM ITB. Selain mempunyai kakak penulis juga mempunyai seorang adik perempuan, ia di beri nama Tasya Indriana, yang sering di sapa dengan sebutan tasya, ia lahir di Bandar Lampung tanggal 4 Agustus 1997.
Ayah penulis bernama Marojahan Samosir, beliau adalah seorang Manager di PT. Truba Manunggal. Ibu penulis bernama Ririn Sulistyowati dan Ibu penulis mempunyai pekerjaan yang sangat mulia yaiutu sebagai ibu rumah tangga, orang tua penulis menikah pada tanggal 29 Juli 1993 , Mereka memiliki 3 orang anak, Maria Rara Irihana, Josua Ricardo Samosir, Tasya Indriana, mereka sama-sama bersuku batak jawa, sang ayah yang berasal dari binjai, Sumatra Utara, dan ibunda yang berasal dari Sragen , Jawa Tengah, Keluarga yang beranggotakan 5 orang ini merupakan yang saling melengkapi sehingga kelebihan dan kekurangan dari masing-masing individu tidak begitu terlihat. Orang tua yang begitu penulisng dan perhatian membuat buah hatinya tumbuh menjadi insan-insan yang kreatif dan cerdas.
MASA TK
Penulis masuk di pendidikan formal ketika berumur 5 tahun, waktu itu sang penulis dimasukan ke sebuah Taman Kanak-Kanak, tepatnya di TK Xaverius Way Halim, ketika itu sang penulis di masukan ke grup 0 kecil, lalu naik ke tk 0 besar.
Hal yang tidak bisa dilupakannya di masa TK, sebelum pergi sekolah penulis selalu mengambil uang jajan di kamar kakaknya. Uang itu digunakannya untuk membeli mainan kartu yang dijual di dekat sekolah setiap pulang sekolah. Masa TK merupakan masa yang bebas bagi penulisan karena penulis bebas melakukan apa yang ia suka. Tidak ada PR, tidak ada tugas. Meskipun ada tugas, apabila tidak dikerjakan tidak akan dihukum.
Di masa TK, ia sudah dilatih untuk bermain pianika pertama yang pernah penulis pelajari adalah gundul-gundul pacul yang berasal dari Jawa Tengah. Saat kegiatan KBM, penulis dan teman-temannya pergi ke lapangan di depan sekolah untuk latihan bermain pianika. Diakhir tahun ajaran, penulis dan teman-teman juga tampil di Acara Pelepasan.
MASA SD
Dua tahun telah di jalani sang penulis bersama teman-teman TK nya, sang penulis, akhirnya sang penuis masuk ke jenjang pendidikan selanjutnya yaitu Sekolah Dasar. Pada umur 7 tahun Penulis di daftarkan di sebuah sekolah dasar yaitu SD Xaverius 3. Kedua orang tua penulis yang mendaftarkanya, mungkin karna letak sekolah tidak jauh dari rumah. Dia melihat suasana yang berbeda dari sekolah lama nya yaitu TK. Di SD sama sekali tidak ada mainan lagi, dan kondisi sekolah pun lebih ramai. Dari SD penulis adalah seorang anak yang paling ribut.
Di kelas 1 penulis di tempatkan di kelas 1A, wali kelasnya bernama bu Siwi, ibu ini terkenal galak, jadi ketika belajar apabila di Tanya guru ini, bukanya menjawab, malah nangis ketakutan. penulis ingat ketia ia berada di kelas 1 sekolah dasar, nilai bahasa lampungnya selalu kecil, karna penulis tidak pandai dalam pelajaran bahasa lampung, berbeda dengan nilai-nilai yang lain hanya nilai bahasa lampung yang mendapatkan nilai kecil, hati sungguh kecewa melihat nilai itu, penulis tidak pantang menyerah penulis selalu berusaha agar ia bisa berbahasa lampung
Kelas 2 penulis masuk di kelas 2B, naik ke kelas 2 perkembangan penulis meningkat sedikit dari yang tadinya tidak bisa menulis aksara dan berbahasa lampung, di kelas 2 sudah ada peningkatan, dan yang lebih menyenangkan hati penulis masuk di dalam rangking 10 besar, walaupun hanya masuk 10 besar yaitu mendapat rangking 5, penulis sudah senang dan bangga
Naik ke kelas 3 penulis masuk di kelas 3B, penulis ingat ketika ia kelas 3 ia pernah ikut lomba kelereng, dan ketika berlangsungnya perlombaan, penulis terjatuh, dan akibat peristiwa itungan teman-teman lainnya, , gusi sang penulis berdarah, penulis hanya bisa menangis, dan utungnya penulis tidak kenapa-kenapa, ketika itu di sekolahan diadakan penyuntikan, ketika itu penulis mendapat giliran pertama, berbeda denganteman-temanya yang kalau mau di suntik berlari mencari tempat untuk bersembunyi penulis, malah menawarkan diri menjadi yang pertama di suntik.
Naik lagi ke kelas 4 penulis masuk di kelas 4A, di kelas ini penulis merasakan repotya menjadi seorang ketua kelas,awalnyapenulis di calonkan teman-temanya dan ternyata teman-teman mempercayainya menjadi seorang ketua kelas, ketika penlis menjabat sebagai ketua kelas, penulis merupakan ketua kelas yang baik.
Kelas 5, di kelas 5 penulis masuk di kelas 5C,penulis ingat ketika ia kelas 5 ia di ajarkan ibundanya untuk meyebrang jalan, dan naik kendaraa umum, ketika ibunda mengajarkan penulis naik kendaraan umum ibunda menemani penulis naik kendaraan umum,akirnya selama seminggu ibnda mengajarkan, akirnya penulis membranikan diri naik kendaraan umum sendirian, dan akirnya penulis bisa, dan akhirnya penulis terbiasa naik kedaraan umum, penulis adalag seorang anak yang sangat cerewet sehingga terkadang ia tidak dapat mengontrolnya sendiri .
Beranjak naik ke kelas 6, dan lagi-lagi penulis masuk di kelas B, yaitu kelas 6B, ya di sinilah penulis menjadi anak yang menyalurkan bakatnya, di kelas 6 penulis tergolong anak yang berprestasi penulis pernah mendapatkan juara 3 lomba cepat tepat, dan masuk 3 besar olimpiade matematika.
Pada semster 2, semua siswa semakin rajin karena mereka akan menempuh UASBN. Guru-guru pun semakin rajin memberikan latihan soal sebagai persiapan UASBN. Semua mengejar nilai bagus.
Pada pengumuman kelulusan, semua siswa terlihat tegang termasuk penulis. Pengumuman kelulusan di adakan setelah acara pelepasan. Acara pelepasan diisi dengan penampilan siswa-siswi SD Xaverius Way Halim . Meskipun pelepasan hanya diadakan di sekolahan , semua siswa terlihat senang. Tibalah saatnya pengumuman, semua siswa kelas 6, dan ternyata lulus 100%
MASA SMP
Tibalah saatnya untuk daftar ke SMP yang dituju. Pada awalnya, penulis bingung akan mendaftar ke SMP yang mana. Pilihannya ada SMP Negeri 2 Bandar Lampung dan SMP Xaverius Way Halim Bandar Lampung. Teman-teman penulis banyak yang memilih SMP Xaverius karena SMP ini merupakan rayon dari SD mereka sehingga tidak sulit untuk masuk ke SMP itu. Akhirnya penulis memilih SMP Negeri 2 Bandar Lampung . Saat pendaftaran, penulis begitu salut dengan siswa yang mendaftar di sana karena nilai mereka tinggi-tinggi. Semangat yang tadinya berkobar, mulai melemah. Tapi bagaiman pun kondisinya, penulis harus tetap semangat. Akhirnya penulis pun diterima di SMP Negeri 1 Bandar Lampung dengan urutan ke 107, penulis sangat senang mendengarnya, begitu pula keluarganya.
Pada saat masuk SMP diadakn MOS ( Masa Orientasi Siswa ) selama 3 hari. Pada hari pertama dia sudah mendapatkan teman baru walaupun mereka belum mengenal satu sama lain dan tidak ada satu orang pun yang dia kenal selagi SD dulu.
Waktu SMP ketika MOS, ketika itu siswa tidak di kerjain oleh kakak kelasnya, melainkan di ajarkan cara baris-berbaris, MOS SMP bukanlah momon yang mengesankan karna penulis hanya di ajarkan baris-berbaris saja
Setelah mos kegiatan KBM pun di mulai, dan ternyata penulis masuk di kelas 7-3, di kelas 7 ini penulis sebangku dengan Andrian Putara Auliya, dia orng yang bisa di bilang pelit, jadi pernah ketika itu penulis bertanya sebuah rumus kepada dia, dia tidak menjawab, mungkin karna dia tidak mau tersaingi, akhirnya berawal dari situ, penulis tidak mau bertanya lagi kepada dia,di kelas 7 ini penulis belum merasakan apapun,mungkin karna jiwa penulis yang masih berjiwa SD.
Ketika 17 agustus di sekolah, penulis mewakilkan mengikuti lomba makan kerupuk, dan ternyata penulis menang dan mendapatkan juara 3
Ketika bulan bahasa penulis mengikuti lomba membaca puisi, namun penulis kurang beruntung sehingga penulis tidak mendapatkan juara.
Naik kelas 8 penulis di tempatkan di kelas 8-3, dan di sinilah penulis merasakan indahnya menjadi anak smp, menurut penulis kelas 8 merupakan masa-masa paling indah, awal masuk kelas 8-3 penulis mengira kelas ini sama seperti kelas 7, tapi ternyata dugaan penulis salah satu minggu berjalan penulis dan teman-teman sudah saling kenal satu sama lain
Ketika kelas 8 penulis duduk sebangku dengan Ori Friliansa Utama, dia adalah laki – laki dengan mulut cablaknya,berbeda dengan yang di fikrkan, ternyata ori adalah anak yang cerewet, cablak dan tidak mau diam,tetapi dia baik, sifat yang di miliki dia sama seperti yang di miliki penulis, jadi penlis merasa cocok bertean dengan dia.
Kelas 8 penulis mengikuti ekstrakulikules basket. Masuk di ekskul basket lomba pertama kalinya penuis mengikuti kejuaraan texas, ketika itu penulis mengikuti kejuaraan itu, namun tidak mendapatkan hasil yang baik, kami kalah dari SMPN 9
Sangat teringat ketika itu penulis memiliki 2 teman dekat yaitu Ori dan Udin penulis kemana-mana pergi pasti selalu bersama ke 2 sahabat itu, ketika itu pernah kami ber2 pergi ke sebuah mall, kami suka pergi ke tempat itu untuk membeli es krim di KFC.
Pernah waktu itu penulis bersama teman-teman konvoi naik motor menuju lapanga bola yang berada dekat dengan rumah ori, di lapangan itu penulis dan teman-teman bermain bola bersama-sama, padahal hanya bermain bola bersama hati penulis merasa bahagis sekali, mungkin karena kebersamaan yang membuat bahagia.
Naik kelas 9, penulis masuk ke 9-2. Wali kelasnya adalah Pak Amran, di kelas ini saya sebangku dengan Ori lagi. Inilah tahun terseru penulis saat duduk di bangku SMP, begitu banyak suka dan duka yang penulis alami . Namun hal itu tidak berlangsung lama, karena penulis dan kawan-kawan lainnya harus konsentrasi untuk menghadapi UN dan juga tes masuk SMA di semester kedua .
Sebelum melaksanakan UN yang sebenarnya kami terlebih dahulu mengikuti LUN [Latihan Ujian Nasional]. Dan Alhamdulillah nilai LUN penulis terus meningkat dari LUN 1 , 2 dan 3 .
Saat UN di mulai ada kesalah pahaman waktu , penulis sempat terlambat saat UN bahasa Indonesia di lakukan, untungnya hal tersebut tidak membuat penulis gugup atau kalut dalam menjawab soal . Setelah 1 minggu menghadapi UN praktek juga UN tulisan, akhirnya siswa SMPN 2 Bandar Lampung di nyatakan lulus 100 persen. Penulis berhasil lulus UN dan Ujian sekolah dengan nilai yang memuaskan.
Sehabis UN kami mulai di sibukkan kembali oleh persiapan tes masuk SMA . dan tentu saja semua siswa pandai di Bandar Lampung memilih SMAN 2 sebagai pilihan pertama .Maka dari itu penulis mengikuti berbagai les seperti mengikutu les dari guru-guru SMAN 2 dan les bimbel di GO. Mengingat banyaknya saingan yang akan masuk SMAN 2 penulis belajar lebih keras lagi.Sehabis mengikuti tes masuk SMAN 2 hati penulis juga lega sekaligus deg-degan menunggu hasilnya .
Saat pengumumannya keluar,ternyata penulis bahwa penulis masuk SMAN 2, betapa senangnya penulis, beban selama 1 minggu menunggu pengumuman akhirnya hilang juga , namun beberapa waktu kemudian penulis sempat sedih ketika mengetahui banyak teman-teman penulis tidak berhasil masuk ke SMAN 2 . Namun, penulis berpikir pasti akan banyak teman baru dan pengalaman baru di SMA kita yang tercinta ini .
MASA SMA
Saat pertama kali para murid yang diterima di SMAN 2 berkumpul penulis sangat gembira karena ada sebagian teman-teman penulis waktu di SMP dulu kembali satu sekolah dengan penulis.
Kegiatan pertama di SMAN 2 ini adalah masa PRAMOS. Memasuki PRAMOS penulis berada dikelompok Pempek. Kelompok ini berada diurutan kelima sesuai urutan Nama di SMAN 2, dengan PJ kak Fikri,kak Ica,kak Afief, menurut penulis kelompok pempek kelompok terseru karena anaknya yang lucu-lucu dan menyenangkan. Kegiatan di PRAMOS pun lumayan melelahkan seperti belajar PBB atau semacamnya. Masa-masa MOS sangat menyenangkan, seperti biasa kami disuruh membuat surat cinta dan meminta tanda tangan pada kakak-kakak kelas atau OSIS
MOS berakhir dan penutupannya dilaksanakan di obyek wisata lembah hijau. Mos di akhiri dengan yel-yel di setiap kelompok, kelompok kami mendapatkan juara 1 dan juara umum, dan penulis mendapat penghargaan sebagai ‘king of MOS’.
Selesai mos ternyata penulis masuk di kelas X4, masuk kelas ini penulis bingung karna tidak ada teman yang ia kenal, hanya kenal Udin dan Wivan, dan teman-teman dari kelompok pempek . Penulis berfikir sapa tau penulis bisa mendapatkan teman-teman yang baru, dan perkiraan itu tepat masuk X4 penulis di pertemukan oleh teman-teman yang baru.
X4 mempunyai ketua kelas yang unik yaitu M. Adnan Syarif, tidak salah X4 punya ketua kelas seperti dia, dia ketua kelas yang baik yangbisa di ajak kompromi
X4 adalah kelas yang kompak. kelas X4 terdapat 31 orang yang unik-unik . Senangnya masuk kelas X4 di kelas ini penulis tidak pernah merasa sedih, kelas ini merupakan kelas kegembiraan, anak-anaknya yang kompak. Pernah waktu itu X4 poco-poco bersama serunya seru banget, flashmob besama .Indahnya kebersamaan bersama X4 tidak dapat di tuliskan dengan kata-kata. Mungin nanti ketika kenaikan kelas 11 yaitu kejuruan penulis akan sedih karna harus berpisah dengan keluarga X4.









0 komentar:
Posting Komentar